Sabtu, 26 Juli 2025

Rapat Persiapan HUT RI ke-80

 


Telah dilaksanakan rapat warga membahas tentang persiapan kegiatan memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-80 di depan Balai RT 08 RW 02 Medokan Ayu dengan hasil : 

  1. Dilaksanakan agenda kegiatan lomba melibatkan karang taruna, malam tirakatan menjelang tanggal 17 Agustus 2025 dan Jalan sehat tanggal 24 Agustus 2025.
  2. Iuran tarikan ke warga tetap sebesar Rp. 25.000,- dan untuk warga musiman (kost) sebesar Rp. 15.000,- perkamar
  3. Setiap warga yang telah membayar iuran akan diberi kupon jalan sehat sebanyak 6 lembar 
  4. Pada saat malam tirakatan, warga dimohon membawa tiga kotak nasi dan dikumpulkan ke panitia di Balai RT 
  5. Setiap warga dimohon memasang bendera merah putih di depan rumahnya dalam kondisi bendera yang baik dan layak
  6. Diadakan kerja bakti menjelang bulan Agustus 2025
  7. Penarikan iuran tanggal 10-20 Agustus 2025 dengan petugas penarik :
  • Warga Utara gang 9-9a : Pak Ramadhan dan pak Musthofa 
  • Warga 6A : pak Hadi
  • Warga 6B : pak Syamsul 
  • Warga 6C : pak Harno
  • Warga 6D-E : pak Heri
  • Warga 6raya : pak Nardi




Usulan, saran, masukan dapat ditulis dalam kolom komentar di bawah postingan ini.

Sabtu, 19 April 2025

Halal bihalal 2025

Untuk lebih meningkatkan kerukunan antar sesama warga, diadakan acara halal bihalal yang bertempat di depan Balai RT 08 RW 02 Medokan Ayu pada Sabtu, 19 April 2025.



Mewakili RT, Bapak Yekti Widodo 

Bersamaan Bapak Huriyanto selaku ketua RT sedang opname di RS, maka diwakili oleh Bp. Yekti Widodo yang berprofesi sebagai PNS di Kecamatan Genteng untuk menyampaikan sambutan terkait dengan problematik warga, diantaranya :

  1. Hati - hati penipuan yang dapat menguras rekening bank, dengan meminta identitas terkait aplikasi IKD (identitas kependudukan digital) via telpon, karena mengurus IKD harus datang langsung ke kelurahan sesuai domisili KTP
  2. Curanmor yang merajalela 
  3. Gangster kenakalan remaja 
Sedangkan untuk ceramah agama disampaikan oleh Bapak Onny Fahamsyah intisarinya ;
  1. Rasa sakit hati, perpecahan sesama warga dimulai pangkalnya dari ucapan lisan yang negatif (buruk)
  2. Maka, selalu menyampaikan pembicaraan dengan komunikasi positif, agar bisa tersalurkan energi positif. Sehingga tidak ada yang merasa tersakiti 
  3. Hindari Gibah / ngerasani karena menyebabkan dosa jamaah dan jariyah yang sulit untuk dimaafkan.
  4. Mempergunakan lisan untuk senantiasa membaca kalimah thoyibah
  5. Memaknai kearifan lokal makanan di masyarakat seputar lebaran, yaitu lontong cap gomeh dengan komposisi :
  • Lontong : Olone Wes Ontong (dosa dan kejelekannya sudah terhapus)
  • Sayurnya santen : Yen Salah nyuwun ngapunten (bila memiliki salah, maka menyampaikan permohonan maaf)
  • Kupat  : Ngaku Lepat (mengakui kesalahannya) untuk segerakan memohon maaf 
  • Jajanan Lepet : Silep sing rapet (tutupi aib dan kesalahan orang lain serta segera saling memaafkan terhadap sesama)
Video menyampaikan hikmah 

Acara selanjutnya adalah sambutan Bapak Niti Sutrisno mewakili sesepuh dan ditutup dengan doa oleh ustadz Abdul Latif. 

Berikutnya ramah tamah saling berjabat tangan dan menikmati jamuan lontong cap gomeh yang telah disiapkan.